Spam telah menjadi musuh bersama di Internet mulai dari e-mail, IM, forum hingga blog. Untuk mendukung aktifitas ilegalnya, para spammer menciptakan mesin pengirim spam bernama spambot yang bekerja 24 jam, mengirimkan pesan sampah di semua layanan internet. Salah satu upaya meminimalisasi penyebaran spam diciptakanlah CAPTCHA, sebuah metode untuk membedakan manusia dengan spambot.
Di akhir form pendaftaran account e-mail baru, terletak persis di atas tombol submit, kini banyak terdapat tes sederhana, yaitu memasukkan rangkaian huruf, angka atau kombinasi keduanya, yang tertera pada sebuah image. Bagi manusia tes semacam ini mungkin sangat mudah, tapi tidak bagi spambot.
Metode pengujian yang meminta pengguna mengetikkan objek yang ada pada image inilah yang disebut dengan CAPTCHA (Completely Automated Public Turing Test to Tell Computers and Humans Apart).
Wuidih panjang bener. Sebuah tipe HIP (Human Interraction Proof) yang paling banyak digunakan. Jika teks yang diketik sesuai dengan objek yang tertera pada image, berarti anda manusia!
Pareidolia & CAPTCHA
Meski tidak semuanya, sebagian besar CAPTCHA menggunakan tes visual. Komputer kesulitan memproses data visual, sementara tidak dengan manusia. Pikiran manusia tidak jarang menangkap sebuah pola atau bentuk kendati hal tersebut tidak ada. Misalnya, kita sering “melihat” bentuk wajah atau hewan pada gumpalan awan atau permukaan bulan.
Otak manusia akan menganggap informasi acak yang tertangkap oleh mata tersebut menjadi sebuah pola atau bentuk. Dalam psikologi, fenomena ini dikenal dengan istilah pareidolia. Meski demikian, tidak semua CAPTCHA mengandalkan tes visual ini. Beberapa tipe CAPTCHA menggunakan suara atau audio.
Nah, bila anda mempunyai blog berbasis wordpress ada beberapa plugin yang dapat digunakan, tinggal search aja di admin panel wordpress dan langsung tertera plugin yang dapat anda gunakan atau mau download langsung ke wordpress[dot]org.
Comments (0)
Posting Komentar